Sunday, March 1, 2009

Foto SBY Selalu Keluar Sejajar Dengan Mahatma Gandhi

Bicara Polpularitas SBY di Mata Amerika dan Pertahanan Nasional

(TULISAN INI MURNI DARI HARIAN RAKYAT MERDEKA JAKARTA, 2 MARET 2009. SAYA MEMASUKKAN KE BLOG SAYA, KARENA SAYA TERTARIK. BAGI YG TERTARIK JUGA, SILAKAN BACA & BERI KOMENTAR. TERIMAKASIH.)

Connie Rahakundini Bakrie menilai, SBY masih disukai negara Adidaya Amerika Serikat. Bahkan, dirinya memprediksi kongres Amerika berharap agar Ketua Pembina Demokrat itu bisa kembali terpilih pada pilpres 2009 nanti.

Penilaian dosen politik UI yang sering menghadiri undangan dari Kongres Amerika ini terlontar saat ditanya wartawan uasi menggelar acara peluncuran buku keduanya yang bertajuk 'Defending Indonesia' di Graha Niaga Jakarta, Jumat (28/09) lalu.

Menurut pengamat militer perempuan itu SBY disukai Amerika karena dianggap sangat mendorong proses demokrasi dan bisa menciptakan keamanan pada pelaksanaan pilpres yang pertama kali digelar di Indonesia pada 2004 lalu.

Adakah langkah-langkah khusus dari Amerika agar harapannya terwujud? strategi apa yang bakal diterapkan negeri Om Sam tersebut? Bagaimana posisi pertahanan kita di mata internasional? Berikut penjelasan Connie Rahakundini Bakrie kepada wartawan usai konfrensi pers peluncuran bukunya di Graha Niaga, Jakarta.

Anda sering mendapat undangan pertemuan oleh kongres Amerika. Bagaimana referensi mereka tentang Presiden SBY?

Menurut saya pribadi, tampaknya Amerika sangat mendorong SBY untuk bisa maju lagi dan terpilih dalam pilpres 2009 nanti.

Faktor apa saja yang membuat SBY disukai Amerika?

Beliau (SBY) dianggap sangat mendorong proses demokrasi. Kemudian pemilu 2004 bisa sukses dan terhindar dari kerusuhan.

Meskipun menurut saya, pemilu itu bisa lancar dan berhasil karena berkat KPU-nya. KPU periode 2004 itu adalah KPU yang paling hebat.

Kenapa Anda bisa menyimpulkan demikian (SBY disukai Amerika)?

Pada saat saya sekolah, foto dia setiap hari selalu keluar sejajar dengan Mahatma Gandhi. Coba Anda bayangkan, dari sekian banyak pemimpin dunia, foto SBY selalu keluar pada saat saya belajar. Nah, di situlah saya asumsikan bahwa mungkin SBY ini disukai Amerika.

Apakah itu karena SBY mengamankan kepentingan Amerika, misalnya soal PT Freeport, Exxon Mobil dan lainnya?

Kalau soal itu, saya harus ngomong hati-hati. Tapi, intinya saya ingin membangkitkan Indonesia bahwa kita ini jangan hanya memikirkan perhatian Amerika terhadap negara kita, tapi apa yang harus kita perbuat.

Satu hal yang kita kurang adalah kita itu tidak punya nasional interest. Kita masih berpikiran bangsa kita itu kaya, SDA (sumber daya alamnya) bisa diambil kapanpun. Kita masih berpikiran kita ini dalam posisi yang aman dan damai. padahal sebenarnya tidak.

Anda berpandangan bahwa negara kita dalam bahaya...

Pasukan asing itu sudah banyak berkeliaran dan bergerak di negara kita, khususnya di wilayah sebelah Timur dan Selatan Indonesia.

Apalagi, kalau misalnya perkembangan Cina yang sudah mulai rising star, hal-hal seperti itu juga sudah mulai harus kita antisipasi. Tentu, bakal ada perubahan besar di Asia Pasifik.

Indonesia ini selalu membangun TNI tanpa ada persepsi ancaman. Kita ini dalam mengeluarkan anggaran selalu beralasan karena tidak ada ancaman makanya anggaran untuk TNI diturunkan.

Padahal ancaman kita itu ada (bisa muncul) dari negara-negara tetangga. Misalnya, Singapura, mereka itu sudah menambah armada perangnya. Australia, demikian juga dengan Malaysia.

Sementara alutsista pertahanan kita sangat jauh ketinggalan dengan mereka hanya karena alasan tidak ada dana.

Di mata Amerika, mungkinkah ada keinginan agar SBY-JK bisa berduet kembali?

Hanya SBY sendiri waktu itu.

Menurut Anda, apakah Amerika juga melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mewujudkan harapannya?

Soal itu, saya harus jawab hati-hati. Kalau saya katakan iya, bisa salah juga. Tapi kan kita bisa amati semua. Bagaimana kepentingan yang seperti dijelaskan Pak Tanto (Bantarto Bandaro Direktur Diplomasi Pertahanan, dalam acara konferensi pers peluncuran buku 'Defending Indonesia) agar Asia Pasifik ini aman. Apalagi Indonesia ini adalah negara yang besar. kalau nanti sampai terjadi apa-apa bisa bubar.

Tapi sekarang yang menarik ini adalah hubungan kita (Indonesia-Amerika) menjadi seksi, bahwa kekuatan kita itu tidak sama. Nah, sekarang bagaimana caranya supaya kekuatan kita itu bisa sama dengan negara-negara lain.

Kalau kita mau jadi partner, minimal posisi kita harus sama dengan mereka. Pemimpin kita harus berani meningkatkan diplomasi untuk bisa bekerja sama secara internasional dengan negara mana pun.

Apakah kita masih lemah dalam hal diplomasi dengan negara-negara lain?

Saya pikir ya. Kita ini selalu nonblok. Sekarang itu kita harus jelas ngebloknya ke mana.

Misalnya, industri senjata. Kalau Amerika tidak mau kasih ilmunya, ya sudah sama Cina atau India juga nggak apa-apa.

Read More......