Sunday, October 11, 2009

Hanya pada-Mu kudapatkan Cinta Kekal

Aku berdosa terhadap-Mu…
Dalam khilafku ku besimpuh dan menghaturkan maaf…
Padamu bisa kusentuh cahaya Cinta yg abadi…

Mohon…
Jangan tinggalkanku dlm gelap…

Tuhanku, hanya Engkau ya Allah…
Berikan hambamu petunjuk dlm hidup..

Pada-Mu kuserahkan jiwa…

Read More......

Friday, August 14, 2009

Mereka manusia hebat itu...

Dalam sebuah perjalanan dari Stasiun Senen ke Kebayoran Lama, tempat tinggal saya sementara di Jakarta, saya berbincang dengan seorang pria berumur sekitar 50 tahun.
“Dari mana?,” tanyanya pada saya.
“Dari stasiun Senen, nganter temen-temen balik ke Semarang, Pak. Teman-teman main ke Jakarta. Ada acara,” kataku.

Sepanjang perjalanan, sang Bapak mengajak ngobrol banyak hal. Dari hal macam kenapa perempuan-perempuan itu (sambil menunjukkan jarinya ke perempuan-perempuan di luar bus yang bergerombol) tak memakai jilbab, hingga isu terhangat mengenai Nordin M Top. Saya menanggapi sekenanya, sebatas pengetahuan yang saya punyai. Namun, yang agak membuatku tertarik adalah mengenai selorohnya tentang seorang pemuda yang membawa gitar sambil menyanyikan sebuah lagu. Pemuda itu berdiri di sela-sela kursi bus, tempat biasa penumpang hilir mudik naik turun bus.
“Kok bisa ya dia hidup dengan kerjaan seperti itu?,” katanya.
“Realitanya mereka bisa,” kataku.
“Orang-orang yang berani hidup di Indonesia apalagi di Jakarta, menurutku adalah orang-orang hebat,” tambah saya padanya.

Hidup adalah perjuangan, terlebih hidup di Indonesia. Mengapa? Apa pun memakai duit.
Pernah, seorang kawan berseloroh, “buang air pun di sini pake duit.” Dan itu benar. Ketika membutuhkan kerja untuk berharap penghasilan, kita pun harus menyiapkan segepok uang terlebih dahulu. Seorang kawan dari Jakarta pernah mengatakan bahwa temannya mengeluarkan uang Rp 80 juta agar bisa menjadi pegawai kejaksaan. Yang tidak punya dana, bisa bekerja sebagai pengamen seperti pengamen di bus yang saya naiki. Atau bisa jadi buruh pabrik, dan kerjaan lain di luar sistem yang tak harus mematok harga untuk sebuah pekerjaan.

Kembali bicara mengenai seorang pengamen yang disangsikan bisa mencukupi kehidupannya hanya dengan bekerja sebagai pengamen. Dalam hal ini, yang dipertanyakan seorang bapak dalam bus tadi adalah penghasilan. Benarkah penghasilannya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya? Wallahu A’lam. Hanya Tuhan, dia, & keluarganya yang mungkin mengetahuinya.

Mengenai pendapatan, saya punya cerita. Ini realita. Orang-orang sekitar Kudus, banyak yang bekerja di pabrik rokok. Teman saya, sebut saja Nik, ia buruh pabrik rokok besar di Kudus. Penghasilan yang didapat setiap harinya Rp6000,-. Ia berangkat bekerja mulai subuh, sekitar pukul lima pagi, hingga pukul dua siang. Bisakah ia hidup dengan penghasilan hanya sebesar itu. Yang lain, buruh payet baju (memasang pernak-pernik untuk menghias baju), mendapat upang perbajunya Rp500,-. Ini lebih miris lagi. Bagaimana mereka menghidupi keluarganya? Mereka yang mengerti caranya.

Orang-orang Indonesia, khususnya Jawa, terkenal dengan filosofi “nrimonya”. Bukan tipe manusia yang suka berontak dengan keadaan. Mereka akan berusaha menjalani hidup apa adanya dan selalu bersikap positif akan segala hal. Mungkin ini juga yang membuat orang asing tidak percaya bahwa masyarakat Indonesia masih bisa hidup dan bertahan dalam kondisi krisis yang berkepanjangan. Orang-orang Indonesia sudah terbiasa dengan penderitaan. Orang-orang Indonesia sudah lebih dahulu belajar bijak dalam penderitaan. MEREKALAH ORANG-ORANG HEBAT ITU…

Read More......

Sunday, March 1, 2009

Foto SBY Selalu Keluar Sejajar Dengan Mahatma Gandhi

Bicara Polpularitas SBY di Mata Amerika dan Pertahanan Nasional

(TULISAN INI MURNI DARI HARIAN RAKYAT MERDEKA JAKARTA, 2 MARET 2009. SAYA MEMASUKKAN KE BLOG SAYA, KARENA SAYA TERTARIK. BAGI YG TERTARIK JUGA, SILAKAN BACA & BERI KOMENTAR. TERIMAKASIH.)

Connie Rahakundini Bakrie menilai, SBY masih disukai negara Adidaya Amerika Serikat. Bahkan, dirinya memprediksi kongres Amerika berharap agar Ketua Pembina Demokrat itu bisa kembali terpilih pada pilpres 2009 nanti.

Penilaian dosen politik UI yang sering menghadiri undangan dari Kongres Amerika ini terlontar saat ditanya wartawan uasi menggelar acara peluncuran buku keduanya yang bertajuk 'Defending Indonesia' di Graha Niaga Jakarta, Jumat (28/09) lalu.

Menurut pengamat militer perempuan itu SBY disukai Amerika karena dianggap sangat mendorong proses demokrasi dan bisa menciptakan keamanan pada pelaksanaan pilpres yang pertama kali digelar di Indonesia pada 2004 lalu.

Adakah langkah-langkah khusus dari Amerika agar harapannya terwujud? strategi apa yang bakal diterapkan negeri Om Sam tersebut? Bagaimana posisi pertahanan kita di mata internasional? Berikut penjelasan Connie Rahakundini Bakrie kepada wartawan usai konfrensi pers peluncuran bukunya di Graha Niaga, Jakarta.

Anda sering mendapat undangan pertemuan oleh kongres Amerika. Bagaimana referensi mereka tentang Presiden SBY?

Menurut saya pribadi, tampaknya Amerika sangat mendorong SBY untuk bisa maju lagi dan terpilih dalam pilpres 2009 nanti.

Faktor apa saja yang membuat SBY disukai Amerika?

Beliau (SBY) dianggap sangat mendorong proses demokrasi. Kemudian pemilu 2004 bisa sukses dan terhindar dari kerusuhan.

Meskipun menurut saya, pemilu itu bisa lancar dan berhasil karena berkat KPU-nya. KPU periode 2004 itu adalah KPU yang paling hebat.

Kenapa Anda bisa menyimpulkan demikian (SBY disukai Amerika)?

Pada saat saya sekolah, foto dia setiap hari selalu keluar sejajar dengan Mahatma Gandhi. Coba Anda bayangkan, dari sekian banyak pemimpin dunia, foto SBY selalu keluar pada saat saya belajar. Nah, di situlah saya asumsikan bahwa mungkin SBY ini disukai Amerika.

Apakah itu karena SBY mengamankan kepentingan Amerika, misalnya soal PT Freeport, Exxon Mobil dan lainnya?

Kalau soal itu, saya harus ngomong hati-hati. Tapi, intinya saya ingin membangkitkan Indonesia bahwa kita ini jangan hanya memikirkan perhatian Amerika terhadap negara kita, tapi apa yang harus kita perbuat.

Satu hal yang kita kurang adalah kita itu tidak punya nasional interest. Kita masih berpikiran bangsa kita itu kaya, SDA (sumber daya alamnya) bisa diambil kapanpun. Kita masih berpikiran kita ini dalam posisi yang aman dan damai. padahal sebenarnya tidak.

Anda berpandangan bahwa negara kita dalam bahaya...

Pasukan asing itu sudah banyak berkeliaran dan bergerak di negara kita, khususnya di wilayah sebelah Timur dan Selatan Indonesia.

Apalagi, kalau misalnya perkembangan Cina yang sudah mulai rising star, hal-hal seperti itu juga sudah mulai harus kita antisipasi. Tentu, bakal ada perubahan besar di Asia Pasifik.

Indonesia ini selalu membangun TNI tanpa ada persepsi ancaman. Kita ini dalam mengeluarkan anggaran selalu beralasan karena tidak ada ancaman makanya anggaran untuk TNI diturunkan.

Padahal ancaman kita itu ada (bisa muncul) dari negara-negara tetangga. Misalnya, Singapura, mereka itu sudah menambah armada perangnya. Australia, demikian juga dengan Malaysia.

Sementara alutsista pertahanan kita sangat jauh ketinggalan dengan mereka hanya karena alasan tidak ada dana.

Di mata Amerika, mungkinkah ada keinginan agar SBY-JK bisa berduet kembali?

Hanya SBY sendiri waktu itu.

Menurut Anda, apakah Amerika juga melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mewujudkan harapannya?

Soal itu, saya harus jawab hati-hati. Kalau saya katakan iya, bisa salah juga. Tapi kan kita bisa amati semua. Bagaimana kepentingan yang seperti dijelaskan Pak Tanto (Bantarto Bandaro Direktur Diplomasi Pertahanan, dalam acara konferensi pers peluncuran buku 'Defending Indonesia) agar Asia Pasifik ini aman. Apalagi Indonesia ini adalah negara yang besar. kalau nanti sampai terjadi apa-apa bisa bubar.

Tapi sekarang yang menarik ini adalah hubungan kita (Indonesia-Amerika) menjadi seksi, bahwa kekuatan kita itu tidak sama. Nah, sekarang bagaimana caranya supaya kekuatan kita itu bisa sama dengan negara-negara lain.

Kalau kita mau jadi partner, minimal posisi kita harus sama dengan mereka. Pemimpin kita harus berani meningkatkan diplomasi untuk bisa bekerja sama secara internasional dengan negara mana pun.

Apakah kita masih lemah dalam hal diplomasi dengan negara-negara lain?

Saya pikir ya. Kita ini selalu nonblok. Sekarang itu kita harus jelas ngebloknya ke mana.

Misalnya, industri senjata. Kalau Amerika tidak mau kasih ilmunya, ya sudah sama Cina atau India juga nggak apa-apa.

Read More......

Friday, February 27, 2009

Ketika Impor Obat dibatasi...

Siti Fadilah; Saya digoyang washington, London, dan Tokyo


Kembali Siti Fadilah Supari membuat gebrakan. Ia memunculkan kebijakan baru dg mengeluarkan permenkes 1010/2008 yang mengharuskan semua obat-obatan yang dijual di Indonesia di produksi di dalam negeri. Dengan peraturan tersebut, otomatis masuknya obat impor semakin terbatas. "Saya digoyang Washington, London, dan Tokyo," kata Menkes di Jakarta, kemarin. (kutipan diambil dari Harian Rakyat Merdeka, Jakarta).

Siti fadilah mengatakan, pihak yang menekannya adalah The US Chamber of Commerce (Kadin Amerika Serikat) yang berkantor di Washington. Lembaga tersebut mengirim surat resmi ke Departemen Kesehatan meminta pencabutan permenkes tersebut. Selain itu, konselor Uni Eropa dan Duta Besar Jepang juga melakukan hal sama. "Konselor Uni Eropa dan Ambassador Jepang datang langsung ke sini (Depkes), meminta saya mencabut SK," kata Siti Fadilah. Dengan tekanan tersebut, Siti fadilah mengaku sama sekali tidak takut.

"Apakah rasa kebangsaan kita tidak tersinggung. Mana ada mentri disuruh nyabut SK oleh orang asing. Kalau yang menyuruh rakyat sih tidak apa-apa," katanya.

SK yang dikeluarkan Siti Fadilah Supari bertujuan untuk mengembalikan fungsi Pedagang Besar Farmasi (PBF) agar tidak mengimpor obat. Ia ingin melawan neoliberalisme di bidang kesehatan. "Obat impor silakan masuk, tapi buat pabrik di sini. Biar rakyat Indonesia dapat lapangan kerja. Masa hanya ambil untung di Indonesia, lalu keuntunganya dibawa ke negara meraka," katanya lagi.

Lanjut Menkes, selama ini pasar obat Indonesia merupakan yang terbesar keempat setelah AS, Tiongkok, dan India. Negara-negara tersebut sudah melakukan proteksi, hanya Indonesia yang masih diinjak-injak. "Makanya sekarang mafia obat sebel sama saya," katanya. Tekanan tersebut tidak hanya datang dari pihak asing. Dari dalam negeri juga banyak yang melakukan hal yang sama. Sejak sengeluarkan SK tersebut, Depkes terus didiskreditkan dengan sejumlah isu. Mulai isu korupsi Jamkesmas hingga terakhir pengadaan alat-alat kesehatan.

***

Keberanian untuk melawan hegemoni asing seharusnya tidak hanya terjadi di bidang kesehatan. Namun, keberanian Siti Fadilah bisa memberi sedikit harapan untuk kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia, Khususnya di dunia kesehatan. Minimal harga obat yang selama ini selangit bisa terjangkau masyarakat bawah.Selama ini, rakyat harus membayar mahal untuk kesehatan mereka. Bagi kalangan mampu, hal ini tentu bukan menjadi masalah. Namun, bagi mereka yang masuk dalam kategori rakyat miskin, haruskah tidak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan layanan yang terbaik bagi kesehatan mereka? Sudah bukan rahasia lagi jika semua hal yang berkait dengan rumah sakit, dokter, dan obat-obatan Indonesia harganya mencekik leher.

Bersambung....

Read More......